Sudah dibukukan! Tersedia ebook. Bacaan ini tidak cocok untuk yang belum cukup umur. Bacalah cerita sesuai umur. Di sini umur yang disarankan adalah 21 tahun. Arini Putri Primarastri. Sejak kecil Arini benci paman itu. Pria yang beberapa tahun lalu jadi tetangga keluarganya. Menurutnya paman itu agak aneh. Suka menatap Arini dalam diam. Arini kecil pernah memergokinya duduk diam dekat jendela dan memperhatikan kamarnya yang berseberangan dengan kamar Sang Dokter. Maximilian Brawijaya Lie. Duda tanpa anak. Cerai karena istrinya menuntut agar pria itu lebih memperhatikan dirinya ketimbang pekerjaannya sebagai dokter kandungan. Ia pindah rumah sebab rumah lamanya mengundang banyak kenangan dengan mantan istrinya. Pindah ke rumah baru bertetangga dengan keluarga yang memiliki seorang putri yang masih kelas 7 SMP. Max tidak mengerti alasan ia suka melihat ke arah jendela kamar anak itu. Dia juga tidak suka kalau teman lelaki Arini datang mencari anak itu. Bertahun-tahun Max memendam perasaan menyiksa semacam itu. Bukan berarti ia berhenti berkencan dengan wanita lain. Sampai pada suatu ketika Arini harus pergi ke kota lain untuk melanjutkan kuliah. Max berusaha melupakannya. Lalu gadis kecilnya kembali. Max meyakinkan dirinya kalau ia harus mendapatkan gadis itu, sekarang dan selamanya, apa pun resikonya.