"gue akan ukir nama kita di sini sebagai tanda jadian kita." Satu dari banyak hal baik yang terjadi di hudupku adalah dia. Dia yang dengan bangganya mengukir namanya dan namaku di dinding sekolah kami kala itu. Saat kami masih sangat belia dan hanya memikirkan kesenangan diri saja. Tanpa tahu bahwa akan ada masa dimana kebahagiaan bukan suatu hal yang pasti, bisa hilang dan sulit untuk diraih kembali. Cinta yang kami agungkan pun nyatanya tak mampu mempertahankan kebahagiaan itu. "gue percaya setiap manusia punya mukjizat dalam hidup mereka, dan gue yakin mukjizat gue datang ketika Tuhan mempertemukan kita. Gue nggak takut kehilangan karena gue sudah banyak kehilangan Han, Mama Papa sudah nggak ada. Tapi dengan lo gue nggak bisa lagi. Gue cuma mohon satu hal. Jangan tinggalin gue." Nyatanya dia yang meninggalkanku. -Hanina-
14 parts