I HATE YOU RAIN {End}
  • Reads 60
  • Votes 10
  • Parts 6
  • Reads 60
  • Votes 10
  • Parts 6
Ongoing, First published Sep 06, 2019
Tak pernahkah kau berpikir
Apa yang telah kau lakukan
Menjadi perusak antara kita
Apa yang telah kita buat bersama 
Hancur karenanya

Tahukah kau?
Apa yang telah kau perbuat 
Membuat aku dan Sun menderita
Karna kau 
Kami harus menanggung semua
Apa yang tak kami perbuat 
                                                ~Rain


Tahukah kamu?
Apa yang telah kamu perbuat
Membuat aku dan kakak di jauhi
Selalu di pandang rendah
Mereka selalu menatap kami 
Seolah-olah kami penjahat

Aku selalu tersenyum untuk menutupi segalanya
Namun aku bukan robot yang tak punya hati
Karna saat tak ada yang tahu 
Aku selalu menangis
                                                  ~Sun

-----------------------------------------------------------------
Hai

Ini cerita keduaku tentang baektae, aku harap kalian bakal suka cerita ini. Aku bakal sedikit spoiler cerita ini temanya sama kaya cerita Psycho yaitu tentang balas dendam, so happy reading guys.
All Rights Reserved
Sign up to add I HATE YOU RAIN {End} to your library and receive updates
or
#474heechul
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MUARA KIBLAT cover
Godaan Tetangga Sebelah 21+ cover
Mr. Stewart and His bodyguard  cover
AV cover
ALGRAREZ || The Devil Husband cover
BAD LUCK [ for Luina ] || SELESAI cover
MAHESA cover
VANILA ANASTASIA  cover
My Maid 21+ cover
Transmigrasi Queen Antagonis  cover

MUARA KIBLAT

61 parts Ongoing

📌Spin off "Kiblat Cinta". Disarankan untuk membaca Kiblat Cinta lebih dulu untuk mengenal masing-masing karakter tokoh di dalam cerita Muara Kiblat. *** Ditunjuk sebagai penerus untuk mengabdikan dirinya pada pesantren merupakan sebuah tanggung jawab besar bagi seorang Kafka Rafan El-Fatih. Di tengah menjalani amanah yang diberikan oleh sang ayah, Kafka juga harus melatih kesabaran ketika menghadapi salah seorang santriwati yang mengejarnya secara ugal-ugalan. Adel Dwi Arfani, seorang santriwati yang dulu menjadi partner perdebatannya, kini berpindah kiblat menyukainya. Menurut Adel, mengejar cinta sama saja dengan mengejar rezeki, harus diperjuangkan dengan usaha dan berdoa, tentu dengan cara yang halal pula. Maqom manusia adalah berusaha, itulah prinsip yang ia lakukan sekarang. Lantas, bagaimana ketika ia telah mendapat balasan cinta yang setara, fakta masa lalu justru menghancurkannya? Akankah takdir cinta mereka bermuara di tempat yang sama? Atau justru ombak membawa keduanya ke tepi yang berbeda?