"Orang bilang, cinta itu adalah sahabat. Berarti, lo cinta gue dong, Bi?" tanya Langit kepada Biru.
Perkataan Langit barusan membuat kedua orang yang sedang bersamanya itu menatap ke arahnya.
"Kalo cinta itu adalah sahabat, berarti, gue harus milih antara lo sama Angkasa dong?" tanya Biru pada dirinya sendiri.
"Kalo cinta itu adalah sahabat, itu artinya, gue harus berantem dulu sama Langit buat dapetin lo, Bi?" tanya Angkasa.
Mereka kemudian sibuk dengan pikirannya masing-masing. Jujur, mereka masih sangat polos dalam hal perasaan dan juga cinta. Tapi, sedetik setelahnya, ketiganya saling bertatapan. Mereka menunjukkan ekspresi wajah seakan mereka bertiga memiliki pemikiran yang sama.
"ENGGAK!" teriak ketiganya bersamaan.
"Cinta adalah cinta!" tegas Langit.
"Cinta bukan sahabat," sambung Biru.
"Cinta itu orang lain!" jelas Angkasa.
"Kita bikin kesepakatan. Diantara kita bertiga, gak boleh ada yang jatuh cinta. Deal?" tanya Biru sembari menatap Langit dan Angkasa.
"Deal!" ucap Langit dan Angkasa secara bersamaan.
"sial banget hidup gue, harusnya gue udah ada dialam baka, tapi malah ngisi jiwa di tubuh ni orang, untungnya suaminya ganteng, kalau nggak udah kabur gue,"~Reygan