Berandal | Cho Seungyoun
  • Reads 36,445
  • Votes 5,102
  • Parts 22
  • Reads 36,445
  • Votes 5,102
  • Parts 22
Ongoing, First published Sep 07, 2019
Mature
[Sedang Tahap Revisi]

⛔Mengandung bahasa kasar, dan beberapa kategori dewasa di wattpad. Harap bijak dalam membaca.

Seungyoun itu nggak tertebak. Sifatnya nggak bisa disimpulin hanya dari sekali lihat. Banyak orang yang jatuh sama pesona Seungyoun.

Tapi bagi Acha, Seungyoun itu nggak lebih dari cowok ganteng dan populer serta jago basket yang selalu pakai penutup di lengan tanganya. Yang nyatanya banyak rahasia yang disembunyikan cowok yang hampir mendekati kata sempurna itu. 

Seungyoun yang nggak tersentuh bagi Acha, tapi takdir menuntun dia untuk melihat sisi lain kakak kelasnya itu.

"jangan urusin gue, lo bukan siapa-siapa."

"jelas lah aku ngurusin kakak! Aku kan osis!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Start: 23.09.2019
End:-

©ridisaxf, 2019
All Rights Reserved
Sign up to add Berandal | Cho Seungyoun to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
antagonis wife [TERBIT] cover
Kesayangan Bunda cover
The Best Of Miracle cover
Rafa  cover
After Graduation cover
Kisah Tak Sempurna cover
He Fell First and She Never Fell? cover
The Qonsequences cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.