Setiap tangan, bibir, kontol, yang pernah kujamah dan menjamahku, akan kuceritakan. Mungkin nanti akan merobek luka yang sudah baik-baik aku perbaiki. Tapi tidak apa, ini proses menuju sembuh. Aku cuma belum berani saja menambaskan gunting ke urat nadi. Katanya harus dalam sekali, kalau tidak, usahamu akan gagal dan kamu akan tetap hidup. Payudara besar itu menyedihkan, lebih baik punya yang kecil. Biar bisa tahu, apa lelaki yang sekarang kamu peluk, hanya ingin melihat payudaramu atau melihat jiwamu. Aku selalu mencatat siapa siapa yang pernah meniduriku, atau sekedar meraba yang bukan hak nya. Pakai kondom atau tidak, semua tercatat.Kelainan? Mungkin. Alasan lainnya, karena aku takut saja kalau sampai aku mati karena HIV, aku punya daftar tersangkanya. Silahkan baca, aku tulis nama sebenarnya untuk lelaki-lelaki yang mungkin kekasih kalian, suami mu, atau siapa pun itu. Yang aku ingin ceritakan, trauma-ku, perih-ku, harapan-ku, sebagai wanita. Belum menjadi baik di mata kalian, masih berusaha. Doakan saja.
Vira mengenal Louis lewat situs kencan, pria bule yang tidak hanya berpenampilan menarik, namun juga baik hati, perhatian, romantis dan bahkan berpendidikan. Sementara itu Ian, sahabat Vira yang playboy, berpendapat bahwa Louis sama saja dengan pria lain di situs online, yang hanya mencari seks.