Terkadang kita harus memilih untuk egois agar kita dapat bahagia
-Alisa Charlotte-
*****
Hidup tanpa seorang Ibu membuat Alisa menjadi gadis yang keras, di didik seorang Ayah dan satu saudara lelaki membuat Alisa menjadi gadis yang jauh dari kata feminim.
"Sa, tau kenapa Ayah kasih nama Alisa Charlotte?" tanya William membelai lembut rambut coklat milik anaknya.
Alisa menggeleng, mempererat pelukannya.
"Alisa itu artinya gadis periang." pria itu memberi jeda di ucapannya. "Kalau Charlotte itu artinya gadis berani yang tangguh." lanjut William masih membelai rambut Alisa. "Ayah mau Sa jadi gadis yang berani dan tangguh." lanjutnya lagi.
Alisa mendongak menatap wajah ayahnya dari bawah, ia mengecup singkat pipi ayahnya lalu semakin mempererat pelukannya.
"Sa masih ingat kan 3 pesan ayah." ujar William membuat Alisa melepaskan pelukannya.
"Satu, Alisa Charlotte ngak boleh cengeng."
"Dua, Alisa Charlotte ngak boleh lemah."
"Tiga?" tanya William saat melihat Alisa tak kunjung melanjutkan ucapannya.
"Sa lupa? Mau ayah bantu?" tawar William yang mendapat gelengang keras dari Alisa. "Sa ngak mau denger, Yah."
"Alisa harus tetap punya rasa kasihan." ujar William lalu mendekap Alisa dengan lembut.
"Ayah ajarin Sa untuk menjadi wanita yang kuat, bukan menjadi keras seperti ini."
"Stop, Yah."
******