Gempa memorak-porandakan kota Padang, membuat Shakila kehilangan harta benda dan orangtuanya. Gadis itu kabur dari tenda pengungsian dan tinggal di pesantren. Suka duka ia rasakan semenjak berkenalan dengan Humaira, anak pemilik pondok yang justru memiliki kenakalan tingkat tinggi.
Tak sampai di situ, orang yang disukai Shakila menaruh hati kepada sahabatnya membuat semua menjadi rumit, hingga seorang pria mengajukan diri tanpa diduga-duga. Hanif Rafieq Syairazy, pria masa lalu yang justru kembali hadir menyelamatkan hidup Shakila untuk kedua kalinya.
Ekhm.. langsung klik aja ya.
Kritik dan saranmu sangat dibutuhkan🙏
Bagiamana jika sudah kuliah mahal-mahal, tapi pas lulus malah susah mendapat pekerjaan?
Begitu yang dialami Fiora, seorang bidan yang baru mendapatkan STR terobsesi ingin memiliki praktik mandiri (BPM). Karena hal itu ia hanya ingin kerja menjadi asisten bidan atau paling tidak di klinik.
Malangnya paska Covid-19 tidak ada bidan yang mau mencari asisten tanpa adanya sertifikat APN dan pengalaman bekerja.
Orang terdekatnya memberi saran agar kerja di rumah sakit saja. Sayangnya pikiran Fiora yang keliru mengira, bahwa kerja di rumah sakit hanya jadi pesuruh seperti saat praktik ketika masih kuliah.
Akankah Fiora tetap pada pendiriannya mencari cara agar bisa jadi asisten bidan sebelum memiliki BPM? Atau bersedia kerja di rumah sakit meski dengan setengah hati?
***
Cerita ini akan diunggah tiap 2x seminggu di hari Jumat dan Senin!
Cerita ini sudah tamat di web www.atmenulis.com bisa dibaca GRATIIIS!!