[Uta no story]: Buku Haram :v [DISCONTINUE]
  • Reads 6,582
  • Votes 706
  • Parts 15
  • Reads 6,582
  • Votes 706
  • Parts 15
Complete, First published Sep 14, 2019
WARNING! MENGANDUNG UNSUR LGBT DAN HOMOSEKSUAL! BAGI YANG.MEMILIKI ALERGI HARAP KONSULTASIKAN.DULU KEDOKTER JIWA TERDEKAT!


Tapi boong ehe



hanya cerita kehidupan singkat para anak-anak yang sudah terlahir dengan wajah rupawan walau kekurangan tidak terelakan

aku selalu benci yang namanya sekolah
-Soraru 2k19

lu kira gw kaga?
-Luz reincarnasi jerapah

lu kan udah tua
-urata cebol laknat

sadar diri pante**
-Shima Mafu manusia bejat

punten slurr
-Ama Saka terkucilkan

misi artis mau lewat
-Naruse panutan Author

Najes
- Semua siswa-siswi NicoNico Shcool

Sampul tidak berhubungan dgn cerita
Gambar cover bukan milik saya
All Rights Reserved
Sign up to add [Uta no story]: Buku Haram :v [DISCONTINUE] to your library and receive updates
or
#11ahonosakata
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
FORBIDDEN BONDS cover
ZOEY [BxB] cover
𝐅𝐋𝐒 (revisi) cover
GO BACK TO YOU || Markhyuck cover
Story Of Azuka (Ended) [Revisi] cover
Edgar the Wingless Angel cover
MENJADI BABY SITTER  cover
Kisah Tak Sempurna [Slow Up] cover
Duke's Grip cover
Fight Them Dear  cover

FORBIDDEN BONDS

53 parts Ongoing

Menikah dengan ayahnya sendiri? Jika ada keluarga yang paling gila, itu adalah keluarga Anathama, keluarga dengan peraturan dan tradisi tak masuk akal, harus menikah dengan yang sedarah, yang sayangnya dianggap normal bagi Anathama. Cinta bukan pilihan, tapi takdir yang harus diterima. Dalam tradisi kelam ini, seorang cucu harus memilih antara melawan takdir atau terjerat dalam permainan keluarga yang mematikan. Selayaknya permainan dadu, setiap putaran yang acak seakan memiliki pilihan yang sama, yang tanpa sadar merenggut kebebasan Samantha, yang dipaksa menikah dengan ayah kandungnya. Anathama tak pernah sudi jika darahnya ditoreh darah dari keluarga lain, sekalipun keluarga itu bangsawan kelas atas. Apakah Anathama bisa dihancurkan? Apakah tradisi gila yang turun temurun itu bisa dilengserkan?