Baby Breath
  • Reads 22,706
  • Votes 2,588
  • Parts 54
  • Reads 22,706
  • Votes 2,588
  • Parts 54
Ongoing, First published Sep 14, 2019
Suatu hari bencana tsunami melanda Kota Kirigakure. Sakura memutuskan untuk membantu dengan mengikutsertakan diri menjadi relawan. Namun dalam perjalanan mengabdikan diri pada negara, luka lama yang belum benar-benar sembuh kembali terbuka. Hatinya kembali terluka bersamaan dengan kenangan yang senantiasa berputar dalam kepala. Ia tidak tahu, apakah kepergiannya itu tepat atau tidak. Yang Sakura tahu ia hanya ingin benar-benar pergi dari sana. Saat itu juga. Ketika sebuah suara terdengar dalam gendang telinganya. Namun gelar profesi yang telah melekat dalam dirinya kembali mengingatkan Sakura untuk selalu bersikap profesional, meski dalam keadaan menyedihkan sekali pun. Lalu, sikap seperti apa yang akan Sakura ambil? Apakah ia tetap mempertahankan sifat profesionalismenya atau malah mementingkan egonya belaka?




Mari lihat perjalanan kehidupan Sakura!

Seluruh karakter © Masashi Kishimoto

Story © Semitomat 2020
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Baby Breath to your library and receive updates
or
#28fanficnaruto
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kisah Tak Sempurna cover
Stars Behind the Darkness (End) cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Rafa  cover
Second Best [ RONY X SALMA ] cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Fiction -sungjake✔ cover
Kesayangan Bunda cover
After Graduation cover

Dosa Ku

55 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.