Kadang orang yang tepat datang diwaktu yang salah, kadang kau merasa bukan dia orangnya tapi dia yang hadir diwaktu yang tepat. Perkara hati memang tak pernah sederhana, selalu rumit. Anan mencintai Dinda tapi tak dapat memilikinya karena keadaan. Dinda mencintai Anan tapi Anan tak pernah memberinya pegangan. Satria mencinta Dinda, tak hanya Dinda tapi juga keluarganya, tapi hati Dinda masih untuk Anan. Sungguhkah cinta tak harus memiliki? Atau kau tak benar-benar mencintai jika cintamu tak egois? Benarkan cinta pertama tak pernah usai? Ataukah cinta pertama memang ada dengan tujuan untuk diakhiri?