Jika Letisha punya kemampuan untuk menghilangkan satu orang di dunia ini, tentu ia ingin sekali membuat Fajar lenyap tak bersisa. Teman masa kuliahnya dan terkenal sebagai "atlet" itu itu tak pernah berhenti membuatnya kesal. Fajar kerap kali mengejek Tisha si "dugong" atuu "paus" dikarenakan berat badan letisha yang berlebih dan tidak seperti cewek-cewek idaman cowok lainnya tapi entah kenapa Fajar tidak bisa sehari tanpa membuat letisha panik dan cemberut. Baginya, Tisha adalah kebahagiaanya. Iya, kebahagiaan ketika ia berhasil membuat Tisha panik dan kena getah dari kejahilan dirinya sendiri.
Tisha yang awalnya membenci Fajar, lambat laun berubah melihat sikap Fajar yang terkadang perhatian tapi terkadang mengesalkan. Diantara semua laki-laki, hanya Fajar yang mau berbicara lama dengan dirinya mengingat sifatnya yang canggung ketika berbicara dengan laki-laki. Sifat Fajar tersebut membuat Tisha diam-diam menyimpan suka.
Ketika kelulusan, Tisha yang emang dasarnya polos dan nekat, mengatakan perasaannya di depan Fajar namun malah ditolak mentah-mentah.
Tisha malu dan bertekad untuk berubah dan menjadi pribadi dan sosok yang lebih baik. Selain berusaha diet ketat, tentunya ia mengejar mimpinya ke negeri Jiran untuk kerja di accounting firm demi bertemu idolanya, Goh V Shem, sang partner muda dan tampan yang membuka KAP ternama se-Asia Tenggara. Namun seperti sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, disana ia malah dipertemukan dengan lembaran baru, Ong Yew Shin, sang senior yang menerima Letisha apa adanya.
Bagaimana kisah Tisha dan Fajar? Apakah benar kalau emang jodoh, gak akan mungkin terpisah?
Kisah tentang benci jadi cinta, sayang tapi tidak mau mengakui.
Penyesalan selalu datang terakhir. Terkadang kita bingung, memilih yang mana. Rasa suka atau rasa nyaman. Dia yang membuat kita menangis karena terlalu mencintai, atau dia yang tetap selalu membuat kita tersenyum walaupun belum mencinta.
Edgar merasa beruntung memiliki Flora sebagai kekasihnya. Tak peduli jika Flora adalah gadis nerd disekolahnya.
Hanya orang bodoh yang tak menyadari betapa sempurnanya seorang Flora Ayumi Maharani.