Bagaikan tangan yang teriris, mengeluarkan banyak darah sehingga luka itu ada datang tanpa permisi. Dengan cepat kau membasahi tanganku dengan air, perih yang aku rasakan mendesir sampai ke hati. Mungkin kau pada awalnya berniat baik untuk menolongku agar cepat menghilang luka tersebut. Tapi cara yang kau lakukan salah! Kau bukanlah air yang membantu menghilangkan lukaku tapi kau adalah pisau yang menorehkan luka padaku. Aku kecewa! Luka yang kau torehkan padaku tetap ada walaupun suatu saat akan sembuh dengan sendirinya. Namun.... Bekas luka itu tidak pernah hilang bagaimana pun aku mencoba untuk melupakan... Semakin aku melupakan semakin aku mengingat bagaimana luka itu pernah ada dalam hidupku. Membuatku sesak, sakit.
6 parts