Seperti sebuah buku yang sudah usai ditulis, tentu kita akan menutup, dan berpindah ke tempat yang baru.
Menulisnya kembali dengan cerita kehidupan yang tentunya tak serupa.
Semakin banyak cerita, semakin banyak pula kisah yang akan tertulis.
Seperti,
Kisah kedua remaja ini.
Mereka, bukanlah remaja kembar yang menyukai segala hal dengan serupa.
Tidak seperti saudari kembar lainnya dimana minuman kesukaannya, makanannya, gaya pakaiannya, bahkan sampai gaya rambutnya pun serupa. Tapi tidak bagi mereka.
Tak ada yang serupa memang jika dilihat kasat mata, namun jika ditelusuri lebih lagi, ada satu kesamaan dari mereka, yaitu Kasih.
Kasih, Pengharapan dari Tuhan yang serupa dimata mereka.
Mereka percaya, pengharapan yang ada pada merekalah yang menjaga mereka. Mulai dari terbitnya matahari sampai kembali tenggelam, yang berlanjut ditemani sang rembulan malam.
Dan ya, ini cerita fiksi mereka.
Semoga suka!
#21 pengagumrahasia (16-12-20)