" Aku hargai kebaikanmu, katakan kau ingin apa...mobil, rumah, lahan, jabatan?" tanya Zafir menawarkan imbalan. Adna menatap jengah terhadap sosok yang tampak sombong dihadapannya, padahal dia hanya butuh ucapan terima kasih. cukup itu saja. " Tawaran Anda tidak ada artinya bagi saya". Zafir menyeringai, merasa beruntung dengan penolakan Adna. "Baguslah, setidaknya aku sudah tidak punya hutang lagi akan janjiku, Kau sendiri yang menolaknya" jelas Zafir hendak pergi begitu saja. Adna semakin muak melihat kesombongan Zafir yang melangit, Ia pun tanpa sadar meminta sesuatu yang membuat Zafir terperanjat tak percaya. " Janji adalah janji, saya tidak butuh dengan tawaran anda, nikahi saya dan terimalah anak yang saya kandung".All Rights Reserved
1 part