CINLOKKU TRAGIS DI JAJARGENJANG
  • LECTURAS 19
  • Votos 2
  • Partes 1
  • LECTURAS 19
  • Votos 2
  • Partes 1
Continúa, Has publicado sep 19, 2019
19/09/19

Di sajak malamku, kugoreskan pena dalam lembaran putih. Menulus dengan diam tentang apa yang terfikir dalam benak.  Merajuk kisah asmara yang silam. 
DIA.. iya.. DIA
Orang yang tergambar di kalbu.
Aku menyukainya dan itu Realistis Terlintas sekilas dalam pikiran,. Menyebut namanya di sepetiga malam terakhir Namun dia menyebut cinta lain dalam tingkahnya. 
Itulah kisahku,,,,. 
Cinta yang dipertemukan dalam suaru tempat yang sederhana. Ingin cintaku menjadi profesional.  Namun rasa berkata lain, Ia ingin diperhatikan dan didominasi oleh bumbu pendekatan. Maka saya turuti. 
sayapun mulai memberikan sedikit perhatian lebih terhadapnya. Namun balasannya tak seindah kunang-kunang. 
ternyata tak sedikit orang menaruh rasa kepadanya. Terkadang aku bingung,,Apa ini?? JAJARGENJANG?? 
YAH.. jajargenjang yang memiliki sudut yang banyak namun tetap pada satu patokan garis!! 
Aku tak ingin menuntut apapun darinya,,Cukup dia tau dan berusaha Memaknai Apa arti sebuah rasa tang tak terbalas. 
CINTAKU DEWASA!!  I FINE,  it's OK
------KAS-----
Todos los derechos reservados
Regístrate para añadir CINLOKKU TRAGIS DI JAJARGENJANG a tu biblioteca y recibir actualizaciones
or
#292bertepuksebelahtangan
Pautas de Contenido
Quizás también te guste
Quizás también te guste
Slide 1 of 10
MAHESA cover
 ARGALA cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
AV cover
Kilian [END] cover
Argavanil cover
Mr. Stewart and His bodyguard  cover
VANILA ANASTASIA [ REVISI ] cover
FIX YOU cover
ERLAN PANDU WINATA cover

MAHESA

48 Partes Continúa

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan