Story cover for Mellifluous ✔ [OPEN PO] by fuchsiagurl
Mellifluous ✔ [OPEN PO]
  • WpView
    Reads 99,391
  • WpVote
    Votes 9,609
  • WpPart
    Parts 20
  • WpView
    Reads 99,391
  • WpVote
    Votes 9,609
  • WpPart
    Parts 20
Complete, First published Sep 21, 2019
Mature
UNDER REVISION 

Berisik. Setiap sudut di dunia ini nyatanya begitu berisik. Kejahatan, kekerasan, penganiayaan, pengkhianatan serta isak tangis manusia yang kecewa dan putus asa ada dimana-mana. Bahkan, rumah yang seharusnya menjadi tempat paling tenang dan tempat paling aman, malah menjadi tempat paling gaduh dan terasa pengap seperti neraka---tempat pendosa-pendosa itu melolong. 

Melodi senar gitar yang mengudara menjadi tempat pelarianku dari hiruk pikuk dunia yang bising dan pikiran yang kian berdebat hebat. Duduk bersebelahan dengan saudara sambungku yang merupakan seorang tunanetra di bawah langit oranye sore hari. Sampai akhirnya, aku kehilangan tanganku dan berhenti memetik gitar. 

Saat itu, dunia seketika menjadi sunyi.
All Rights Reserved
Sign up to add Mellifluous ✔ [OPEN PO] to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
ALVIN (On Going) by dv-fitriani_10
38 parts Complete
⚠️FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ [ Berkomentar dengan sewajarnya, hargai siapapun orangnya dan apapun yang ia tulis ] Belum di revisi. [TANDAI TYPO!!] ________ Carilah orang-orang yang bisa membawa kamu ke jalan yang seharusnya kamu lewati untuk sampai pada tujuan yang baik. Banyak orang jahat berkeliaran hanya untuk kesenangan mereka pribadi, bahkan dalam keluarga sendiri pun masih sering orang yang melampiaskan masalahnya pada anggota keluarga yang tidak tahu apa-apa. Dan diposisi inilah aku hidup sebagai anak perempuan tunggal kaya raya, tetapi miskin kasih sayang. Sampai akhirnya, aku dipertemukan dengan seorang lelaki tangguh yang mengubah kehidupan ku hampir sepenuhnya. Ia benar-benar berbeda dari ayahku, padahal banyak sekali orang yang mengatakan bahwa jodoh seorang anak perempuan adalah cerminan dari seorang ayahnya. Aku sempat percaya dan takut dengan pepatah itu, sampai aku tidak menginginkan berjodoh dengan siapapun karena takut jodohku sama dengan watak ayahku. Namun nyatanya, itu hanyalah tipu daya manusia. Aku sekarang tidak akan percaya dengan pepatah yang belum tentu ada buktinya. Meskipun begitu rumornya, aku akan tetap menyayangi kedua orang tuaku yang telah membesarkanku. Aku pikir penderitaan ku cukup sampai disitu, Namun ternyata aku salah besar. Ada saatnya kita ditinggalkan oleh orang-orang yang kita sayang selama di dunia ini, mereka telah kembali pulang ketempat yang sudah seharusnya menjadi rumah terakhir. Tidak ada yang abadi di dunia ini, semuanya hanya sementara, tinggalah tanah yang rata dengan dunia. Aku tidak sekuat dan seberuntung orang lain diluaran sana, selalu ada saja cobaan yang mendatangiku satu-persatu. Aku selalu berjuang mati-matian untuk kehidupan ku sendiri agar merasa lebih baik dari sebelumnya, tapi tetap saja aku tak pandai menyelesaikannya, aku berusaha untuk hidup dan bangkit sendiri dari keterpurukan ini. WARNING!: DILARANG COPY/PASTE CERITA INI KARNA INI MURNI KARYA SAYA, JIKA ADA YANG COPPAST LAPORKAN KEPAD
You may also like
Slide 1 of 9
MAID IN LOVE - BECKFREEN [SELESAI] cover
Tanpa Jeda cover
[✔] CASSIOPEIA || Brothership  cover
ALVIN (On Going) cover
Ambivalence (END)  cover
LATE.. [END] cover
DOPAMINE cover
Unfriendly Time cover
Cahaya Redup [END]✓ cover

MAID IN LOVE - BECKFREEN [SELESAI]

30 parts Complete Mature

Setiap malam, di keheningan rumah besar itu, seorang pembantu setia melangkah pelan menuju kamar sang nona muda. Dengan lembut, ia menyanyikan lagu pengantar tidur hingga nona terlelap, lalu tetap di sisinya, seolah-olah dunia hanya milik mereka berdua. Malam-malam sunyi itu berubah menjadi momen yang penuh kehangatan dan kebersamaan, membisikkan perasaan yang perlahan tumbuh di hati sang pembantu-sebuah cinta yang ia tahu tak boleh ada. Namun, semakin ia mencoba mengabaikannya, semakin dalam perasaannya terjebak. Ia sadar, dirinya hanyalah seorang pembantu, seseorang yang dunianya jauh dari sang nona muda yang begitu ia kagumi. Cinta ini ibarat mimpi yang tak mungkin terwujud, namun harapannya tetap berbisik, mempertanyakan apakah keajaiban bisa menyentuh dua hati dari dunia yang begitu berbeda. Di tengah pertentangan batin dan realita yang dingin, ia bertanya-tanya: dapatkah cinta mengatasi batasan yang telah lama membentang, atau justru akan terkubur dalam sunyi?