Ketika aku bertemu denganmu, mengenal pribadimu, dan mulai mengerti arti sebuah rindu. Ketika aku perlahan belajar untuk menerima segala kekuranganmu. Belajar ikhlas untuk saling menguatkan walaupun jarak tengah membelenggu. Tapi .. Apakah kamu benar ada untukku? Apakah kamu melakukan hal yang sama sepertiku? Ataukah hanya aku saja yang berjuang? Bagaimana jika kamu tengah membodohiku atau aku yang sadar dan berupaya pura-pura tak tahu apa-apa. Apakah semua cerita ini hanyalah delusiku? Apa benar semua ini hanya aku yang merasakan? Lalu apa sebenarnya yang kurasakan? Bayang-bayang itu terlalu indah jika sekedar menjadi luapan emosi tak kasat mata. Tapi aku yakin satu hal, perasaanku ini bukanlah sesuatu yang mengada-ada. Aku ada. Kamupun ada. Kita menjadi ada. Namun kita kalah dengan emosi di balik masing-masing jiwa yang sayangnya kuhiraukan keberadaannya. Ia adalah ego kita. Maka jika apa yang kurasa hanya delusi semata, aku bersyukur karena telah hanyut pada arus sebuah proses bernama jatuh cinta. -Melody Prameswari kalopsia: delusi tentang sesuatu lebih indah dari kenyataan. Jun, 2020