.
.
Setelah gagal mendapat skor tertinggi diujian masuk perguruan tinggi, Jing Ji yang tertekan, mabuk lalu jatuh tertidur dan ketika tersadar, dia sudah menyeberang masuk ke dalam suatu novel remaja rebirth yang mempertemukannya dengan xiaocao (school beauty, most handsome boy in school) yang tidak tahan melihat darah, Ying Jiao.
Ketika keduanya get along, Ying Jiao mendapati bahwa Jing Ji berbeda dengan sebelumnya.
Awalnya hanya sekedar menggoda/memprovokasi, kemudian dia akhirnya tertarik pada Jing Ji.
Jing Ji yang begitu serius menjalani hidup, memengaruhi Ying Jiao yang berandalan dan mulai belajar dengan serius. Dia berusaha keras untuk masa depan keduanya. Disaat bersamaan, Jing Ji juga bergabung dengan keluarga besar diruang kelas 7 dengan bantuan Ying Jiao.
Kebenaran tentang kehidupan masa lalunya dan sejarah masuk ke plot novel perlahan terkuak.
...
...
Jing Ji, "Memangnya menyelesaikan soal matematika tidak menyenangkan, untuk apa berkencan?
.... Tidak ada minat, tidak mungkin, membuang waktu."
Ying Jiao mengutip, "Merepotkan, membuang waktu, tidak tertarik."
"Lelucon, Jing Ji adalah pervert, kau pikir baba tidak melihatnya?"
Kemudian -
"Lihat yang peringkat pertama, itu pacarku."
"Katakan, Jing Ji, matematika dan aku, mana yang kau pilih?"
Kemudian -
Ying Jiao menekannya ke dinding dan menciumnya keras. "Hei, katakan sesuatu yang baik dan aku akan melepasmu."
School bully, xiaocao Gong X Cold outside-Warm inside, OCD, top student.
Ying Jiao x Jing Ji
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan