Sayyi yang tak ingin tercebur kelembah kenistaan yang acapkali dilakukan oleh pemuda pemudi jaman now. ia memilih hidup tentram didalam pesantren yang insyaallah mampu menjaga hati dan pandangan nya. tapi apa hendak dikata, hati tetaplah hati ia tak mampu pungkiri jika hatinya kini mengagumi seorang satri putra yang lebih muda darinya. akankah sayyi mampu memendam rasa kagum itu hingga kehalalan menghampirinya?