--ini rahasia, 5 tahun yang lalu aku sempat berpikir untuk berhenti bekerja dan ingin menjadi seorang penulis, hanya itu saja. Aku ingin menghabiskan uang tabunganku untuk membuat sebuah cafe yang juga menjadi perpustakaan dengan ribuan buku yang bisa aku baca setiap saat. Sebuah tempat pertapaan yang menyelamatkanku dari dunia yang penuh basa basi untuk sekedar menutupi kekejamannya, naluri dasar manusia untuk menyelamatkan diri. Ibuku, antara setuju dan tidak setuju. Setuju aku menjadi penulis seperti cita citanya memiliki seorang anak yang pandai menulis, dan tidak setuju aku keluar dari perusahaan tempatku bekerja. Tapi ada untungnya juga aku menuruti kemauan ibuku untuk tidak resign. Setahun kemudian, dalam sebuah proyek nasional, aku bertemu dengan seorang gadis kota yang lalu menjadi kekasihku - dan beberapa tahun setelahnya mematahkan hatiku berkali kali. Betul. Dan Betul betul sialan. "Aku akan menjadi debu untukmu, mas. Setiap kau melepaskanku dengan angin jauh, aku akan kembali menjadi alergi bagimu, yang mungkin akan sedikit menyakitimu, tapi bukankah aku selalu kembali kepadamu" Begitu katanya setiap dia mematahkan hatiku, lalu berhasil kembali beberapa bulan kemudian. Dan mematahkan hatiku lagi. Kembali lagi. Lalu mematahkan lagi. Begitu seterusnya berulang ulang. Nanti tidak bisa begitu saja menoleh dan pergi dari masa lalu meskipun ia sudah berkali-kali melakukannya. Terakhir, ia mengucapkan selamat tinggal dan berencana menikah dengan lelaki yang kini justru membuatnya kecanduan obat tidur. Aku tidak pernah ingin mengucapkan selamat tinggal. Aku tidak pernah mau beranjak dari masa lalu. Masa lalu, bagiku, hanyalah masa depan yang pergi sementara. perempuan itu membuktikannya, dengan selalu bisa mengulang kejadian masa lalu, mengakhirinya, dan mengulang kembali. Dia menjelma menjadi penjara paling kokoh yang menyekapku di sebuah ruang kedap dan bau bernama "Kasih Sayang". Maka, akhirnya, kisah ini kuceritakan juga.