Ini tentang khayalan fana yang bermetamorfosis menjadi sebuah kenyataan. Layaknya kupu-kupu, ia berubah, hingga puncaknya ia berubah menjadi kenyataan terindah. Namun, kupu-kupu itu tak menikmati alam bebas dengan umurnya yang pendek. Khayalan itu mati, dan berubah menjadi kenyataan yang sangat menyakitkan. Sepertinya, gadis itu bermimpi terlalu tinggi dan berharap terlalu banyak. Ia terhempas dari gedung khayalan yang ia bangun sendiri. Jatuh dan terpuruk, tiada yang menahan ia, karena khayalannya ia bangun dalam diamnya. Namun, saat ia terjatuh di lubang terdalam, seorang mengulurkan tangan. Menawarkan pundak untuk bersandar dan telinga untuk berkeluh kesah. Gadis itu menggapainya, menerima pelukan hangat juga penopang yang ia butuhkan. Ini kisah yang dilukiskan dengan tawa dan diakhiri tanpa tangisan. Disini, kau tidak akan menemui kisah layaknya Titanic, tapi kisah Deska dengan segala perasaan yang ia utarakan dalam diam. Akhir kisah ini bukan layaknya Romeo dan Juliet, karena Deska menemukan seseorang yang tepat untuk ia berpulang.