Ada rasa ingin menyapamu, meski mungkin kau tak lagi mengenalku. Siapakah aku yang tiba tiba ingin bisa memilikimu. Aku hanya bisa tersenyum setiap kali menatapmu, tapi bukan senyum bahagia, jujur aku merasakan pedih di hatiku.
Mungkin aku terlalu bodoh mencintaimu, terlalu berharap, terlalu merasa bahwa Tuhan menciptakan mu untukku. Di sini, di dalam sepiku, aku selalu merindukanmu, selalu mendoakanmu. aku terlalu mencintaimu sepenuh jiwaku.
Jangan pernah bertanya seberapa besar cinta ini, karena aku yakin kau tak kan sanggup membayangkanya. Jika ini bukan kisah bahagiaku, aku akan coba terbang tinggi seperti kupu-kupu, mewarnai hidupku. aku yang mencintaimu, selalu.