"Aku menyukaimu." Oh, Maula terkejut bukan main. Ia kemudian menggeleng tidak percaya. "Kamu... gila..," gumamnya tanpa sadar. Tapi laki-laki itu hanya tersenyum teduh dan berkata, "Ya. Aku tau. Selalu memikirkan kamu, merindukan suaramu, senyumanmu, tawamu. Semuanya buat aku gila karena menyukaimu." Maula memalingkan wajahnya ke arah lain, tidak sanggup lagi menatap mata beriris cokelat muda itu. Dia kemudian memberanikan diri untuk membuka suara. "Te..terserah. Ya..yang penting, aku udah.. sampaikan apa yang.. memang seharusnya aku.. sampaikan. Aku pergi." Dan setelah itu, tanpa menoleh kembali, Maula langsung berlari kencang meninggalkan Angga di belakangnya. "Maula!" "Apapun alasannya, izinkan aku untuk tetap mengejarmu ya!" Gila, mungkin laki-laki itu memang benar-benar gila. Tapi, satu hal yang tidak Maula sadari sore ini. Bahwa hari ini, adalah hari yang akan menjadi awal dari semua warna yang akan hadir dalam hari-harinya. *** Ini, Adalah cerita cinta manis dua remaja yang saling jatuh cinta untuk pertama kalinya. Cerita klasik yang mampu membuat diri bernostalgia pada kesederhanaan cinta yang begitu sempurna. Begitu sederhana, namun terasa begitu istimewa. Perkenalkan, nama saya Manggala. Dan ini, adalah cerita milik saya dan Si Nona Manis, Maula.