Jangan pernah berproses untuk orang lain, berproseslah untuk dirimu sendiri, karena mau bagaimanapun, apa yang kamu hasilkan dari proses yang kamu lakukan berawal dan berakhir untuk dirimu sendiri. Ketika kamu berproses untuk orang lain maka ketika seseorang itu sudah pergi dari hidup kamu, motivasi berprosesmu akan ikut pergi dan hilang.
Tanamkan dalam mindsetmu"aku berproses untuk menjadi lebih baik, menjadi lebih luar biasa untuk kepuasan diriku sendiri, bukan untuk kepuasan orang lain, mau bagaimanapun penilaian orang lain terhadapku, aku akan tetap teguh pada apa yang ingin aku hasilkan, aku menerima saran dari orang lain, tapi aku tidak menerima paksaan untuk menjadi siapa aku yang diinginkan mata orang lain. Ketika aku belajar lebih keras dan aku menjadi lebih pintar, maka aku yang akan bangga dengan diriku sendiri. Ketika aku merawat tubuhku dan aku menjadi lebih baik, maka aku pula yang akan lebih percaya diri semua yang aku lakukan dari aku, oleh aku, dan untuk aku, bukan untuk orang lain"
Hasil imajinasiku sendiri✅
No jiplak⚠
No plagiat⚠
Salam Dari saya, tengkyu😭
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-