Aku pernah menyayangi seseorang. Seseorang yang bukan anggota keluargaku. Seseorang yang pernah hadir mengisi dan mengusik hari-hariku dengan sapaan, senyuman, candaan, kebahagiaan hingga makian, siksaan, kepedihan, dan penyesalan. Seseorang yang senang menjungkirbalikkan hatiku hingga aku kacau balau. Seseorang yang bisa kusebut, kacau pula--oleh sebab hal-hal yang tidak dapat kuyakini dengan pasti. Bagaimanapun aku tetap menyayanginya. Bahkan mungkin, mencintainya.