Bagi Amanda, Farel adalah sahabat sekaligus cinta pertamanya. Meskipun lelaki itu tidak pernah menganggapnya lebih dari seorang teman, namun Amanda tidak pernah memiliki rasa lelah terlebih lagi menyerah. Ia akan selalu berusaha membuat Farel melihat ketulusan cintanya, meskipun Amanda sendiri tidak bisa mengungkapkannya secara langsung. Namun sebuah rasa itu seolah menghilang secara perlahan saat Amanda bertemu dengan lelaki bernama Cio, lelaki aneh yang selalu menggodanya dengan sikap konyolnya. Seperti pada lelaki lainnya, Amanda selalu bersikap tak peduli, namun seiring berjalannya waktu, hatinya justru tersentuh dengan kisah kehidupannya dan perasaan tulusnya. Di balik tawa konyolnya, Cio memiliki kisah rapuh yang tidak ingin lelaki itu ingat. Meski pada akhirnya air matanya jatuh juga kala mengingat masa kelamnya, dan semua itu hanya Cio tunjukkan di hadapan Amanda, gadis cantik yang disukainya. Saat semua berubah sedikit demi sedikit termasuk hati Amanda, Cio justru pergi dengan alasan tak masuk akal. Di tengah penantiannya, Farel justru datang menawarkannya cinta yang dulu pernah Amanda harapkan. Apa yang harus Amanda lakukan? Tetap menunggu atau memulai kembali cinta yang hampir lapuh?