Story cover for Meet Mate by euforiany
Meet Mate
  • WpView
    Reads 106,601
  • WpVote
    Votes 6,783
  • WpPart
    Parts 24
  • WpView
    Reads 106,601
  • WpVote
    Votes 6,783
  • WpPart
    Parts 24
Ongoing, First published Sep 27, 2019
Kamu jomblo?
Korban gagal move on?
Punya ibu yang cerewetnya minta ampun karena lihat anak tetangga udah pada gendong bayi?
Oh ... betapa ngenesnya hidupmu!

Redeisha Gifani harus mengalami itu semua. Sudah jomblo, setiap ada pertemuan keluarga yang ditanya selalu sama selama beberapa kali episode lebaran, 'kapan nikah?'. Mending kalau nanya gitu sambil sodorin jodoh sama bayarin biaya nikahnya, Redeisa mungkin akan menebar senyum ala miss universe pada seluruh anggota keluarganya dan tak lupa akan mengadakan syukuran tujuh hari tujuh malam nonstop!

"Percayalah, orang bijak bilang, jodoh itu udah ada yang ngatur, kalau sampai sekarang hidupmu masih jomblo aja berarti kamu yang susah diatur." 

"Mati saja kau sana!" Redeisa mendelik marah pada sahabatnya yang tidak berperasaan.
All Rights Reserved
Sign up to add Meet Mate to your library and receive updates
or
#171jomblo
Content Guidelines
You may also like
IMPOSSIBLE ✔ by Ayatulhusna_
10 parts Complete
Cerita lengkap ada di Dreame 🌻🌻🌻 "Aku bakal ceraiin dia secepatnya." Ines menggeleng, rasanya itu sangat mustahil. Ia akan menerima dosa yang besar, memaksa sepasang suami istri agar berpisah. "Terlambat, Riyan. Harusnya, kalau kamu benar-benar tidak menginginkan pernikahan itu, kamu nggak bakal pernah mampu ngucapin ijab kobul itu, tapi nyatanya?" tidak tahu harus berbicara apalagi, semalaman penuh Ines sudah mengambil keputusan, ia memilih untuk mengakhiri hubungan itu. Sebab, sampai kapan pun, ia tidak akan pernah memiliki Brayen. "Belum, Nes. Ini belum terlambat. Aku nggak cinta sama dia, gimana mungkin aku hidup bersama perempuan angkuh itu." "Riyan, aku udah bikin keputusan, lebih baik, kita selesaiin hubungan kita. Aku mohon, jangan bikin aku jadi perempuan jahat, yang merebut suami orang lain. Aku bukan wanita sehina itu." "Kamu bukan merebut aku, Nes. Justru dia yang udah bikin kita terjebak dalam situasi kayak gini, gara-gara pernikahan sial itu, kamu milih buat ninggakin aku? Aku nggak akan biarin itu." kata Brayen tak terbantahkan, ia sangat keras kepala, Ines sudah paham betul watak Brayen. Tapi, itu tidak akan membuat tekatnya goyah untuk berpisah. Keputusanya sudah bulat, meski harus rela menanggung nestapa. "Apa cuma segini cinta kamu buat aku?" tanya Brayen dengan wajah tak habis pikir. Ada rasa aneh yang sekoyong-koyong menggerohoti ruang hati. "Kamu pernah denger kan kata orang, setiap pasangan yang pernah dipertemukan tidak harus untuk bersatu, dan kita hanya dipertemukan dan bukan ditakdirkan untuk bersatu." 🍁🍁🍁 Start: 12 Maret 2018. End : 10 Juli 2018.
You may also like
Slide 1 of 10
Bukan Salah Karma [Terbit] cover
My Husband Is Ridiculous [TERBIT] cover
Leave [END] cover
Terlambat Mencintaimu || Hwang Hyunjin (End) cover
UL_UL (Aul & Ilul) (Tamat) cover
Gendhis "Sang Jomlo Legend" cover
IMPOSSIBLE ✔ cover
Perpindahan Dimensi Sang Penulis  cover
AFGRESZER TYGERXZZ  cover
REZA (MANTAN DAN PERJODOHAN) cover

Bukan Salah Karma [Terbit]

17 parts Ongoing

TERSEDIA DALAM VERSI PDF Definisi terbaik dari istilah 'Jodoh' itu apa? Jika menikah = Bertemu jodoh, Seharusnya aku tidak menjadi janda dua kali! Aku tahu, Baik buruknya perbuatan manusia akan selalu menemukan balasan. Tapi mengapa balasan yang aku dapat sesakit ini? Padahal yang selalu ku berikan adalah Cinta. Hingga pelan-pelan aku menyadari, Takdir membawaku pada kenyataan, bahwa setiap hal yang terjadi adalah pembelajaran, bukan karma. _____________________ "Ini bukan akal-akalan kamu untuk balas dendam padaku?" Selidikku. "Aku tidak tertarik bermain-main dengan wanita hamil. Pulanglah! Besok jangan sampai terlambat." Yah, sepertinya ini sudah menjadi jalan hidupku. Kembali berhadapan dengan Bagas Cipto mantan suamiku. Tidak ada pilihan lain, aku hanya perlu berdamai demi mendapat tambahan penghasilan. Minimal bisa mencukupi untuk biaya kelahiran anakku beberapa bulan lagi. Dan aku berharap. Bagas bisa memperlakukanku dengan sebagaimana mestinya. Aku hanya ingin menjadi karyawan biasa di sana, tanpa perlu disangkutpautkan dengan masa lalu antara kita.