novel terjemahan
76 chapter (complete)
Yang Mulia sang pangeran adalah seorang pria terhormat.
Dia memiliki semua jenis hobi aneh.
Sebagai contoh:
Dia suka berbaring diam-diam di tanah ketika tidak ada yang memperhatikan dan menikmati udara segar, semua dengan ekspresi bahagia di wajahnya.
Dia suka segala macam hal yang lembut sampai-sampai dia bahkan sedikit menyentuh satu, dia tampak seperti dia bisa melebur menjadi genangan air.
Sementara itu, ia diam-diam mengumpulkan berbagai macam hal-hal lucu (celana dalam renda hitam dengan ekor kucing, bra dengan lonceng merah muda, telinga kelinci kabur, dll.), Dan di tengah malam ketika tidak ada orang di sekitar, ia akan membawa mengeluarkan koleksi harta karunnya dan perlahan mengagumi mereka.
Karena dia tidak setua itu (tidak juga), kadang-kadang dia akan mengungkapkan beberapa chuunibyou.
Pangeran kita benar-benar seorang pemuda misterius.
Ya benar, saya hampir lupa hal yang paling penting -
Dia suka penyihir ini.
Sebuah kesaksian dari penyihir: "Bajingan itu berlutut di tanah tanpa alasan apa pun dan menggosok wajahnya ke pantatku, dan dari waktu ke waktu dia membuat serangan menyelinap dengan tangan kotornya! ...Apa?! K-Kamu ingin aku memakai pakaian neko ini ?! Silakan mati !! "
Dihamilin sama mantan? Si mantan udah punya tunangan pula!!
"Saya akan menikahi kamu."
"Lalu bagaimana dengan istri anda?"
"Kita akan menikah siri."
***
Di setiap malam Leila selalu menggaungkan akan kerinduannya terhadap kekasih masa kecilnya yang ia tinggalkan begitu saja usai badai menerjang keluarga kecilnya. Namun, tepat ketika perpisahan mereka menginjak tahun ke-14 mereka kembali dipertemukan dengan keadaan berbeda.
Kekasih masa kecilnya, orang yang dulu selalu mengutarakan janji bahwa hanya Leila yang senantiasa terukir di hatinya, tidak akan pernah ada perempuan lain menyingkirkan nama Leila di hatinya, nyatanya di depan mata Leila sendiri, mereka berpelukan seraya membicarakan masa depan mereka.
Seolah belum cukup dengan kekisruhan dalam keluarganya di masa lalu serta mendapat fakta bahwa kekasih masa kecilnya yang tidak pernah hengkang dari hati dan pikirannya, semesta menggoreskan kembali luka yang belum sempat mendapat obatnya.
Tepat di malam setelah gala premiere film dari novelnya, dirinya menghabiskan malam panas yang tidak pernah sekalipun hadir dalam benaknya bersama kekasih masa kecilnya.
Menyatukan mereka yang sempat berpisah belasan tahun lamanya.