⚠️⚠️ warning 21th keatas, diutamakan yang sudah menikah⚠️⚠️
"Kalung kan kakimu dipinggangku, dan kedua tanganmu dileherku...." Reyna menurut saja tanpa membantah. Oh, dia benar benar gila saat ini. Ayolah, tolak dia.
Tidaaak.. dia terpaku sejenak saat Livian menyatukan bibir mereka dengan lembut. Asin, itu yang dia rasakan saat lidah Livian memaksa masuk kedalam mulutnya. Apa dia harus membalas ciuman Livian. Tapi, ini pengalaman pertama untuknya.
Tangan Livian dipinggang Reyna semakin memaksanya mendekat. Air disekeliling mereka terasa panas. Atau suhu tubuh mereka yang panas saat ini. Yang jelas, Reyna akan melakukannya dengan caranya.
Gadis itu melilitkan lidahnya dilidah Livian, terasa manis yang memabukkan. Livian tersenyum kecil dibalik ciuman panas mereka. Dan menyesap bibir Reyna dengan rakus. Sementara kaki Livian tetap bergerak didalam air. Livian membawa Reyna yang bergelayut ditubuhnya ketepian.
"Ambil.... napas... dari.. hidung... sayang...." ucapnya terengah engah karena gairah. Menyesap bibir chery Reyna, memberikan gigitan gigitan kecil. Ciuman mereka semakin panas tidak ada celah sama sekali. Livian melepaskan bibir Reyna. Dan berganti menciumi leher gadis itu. Reyna, terbawa gairah sampai puncak, saat dia merasakan Livian menciumi lehernya dengan rakus. Kesepuluh jarinya meremas rambut Livian dan kepalanya menengadah kelangit karena kenikmatan. Livian menciumi semuanya sampai kebelahan payudara gadis itu.
"Oh, sayang.. aku menginginkanmu lebih..." Livian melenguh seperti sapi karena kenikmatan yang sudah lama dinantikannya. Dan Reyna pun dipuncak kenikmatannya saat ini. Livian melepas satu tangannya dari pinggang Reyna, dan mendarat disalah satu gundukan gadis itu, meremasnya pelan dari balik Bh, payudara Reyna terasa pas ditelapak tangannya. Begitu keras, penuh dan padat. Dia memperhatikan wajah Reyna dimana mata gadis itu tertutup. Tubuhnya bergetar, kepanasan. Livian akan membuat Reyna orgasme malam ini.
"Oh wow roti sobek!" Queen berbinar, bibir gadis itu terbuka, matanya menyayup mengagumi keindahan otot tubuh Kai.
"Cewek nakal," umpat Kai, sebelum merangkak di atas ranjang, pria itu meloloskan celana jasnya beserta bokser ketat, membuat batang beruratnya mencuat dengan menantangnya.
"God.. oh my god! Batang lo gede banget.. anj." Mendadak kesadaran Queen kembali saat melihat batang coklat milik Kai membuat perutnya seakan di kocok. Dia memang pernah tak sengaja melihat batang Alaric ketika pria sinting itu menggenjot sahabatnya, tapi batang Kai kenapa lebih.. astaga.
"Kai! Gue gak mau! Awas, gue mau cari Kenta!"
"Diam! Lo makin dewasa makin nakal. Cewek binal kayak lo harus di kasih paham!" Kai menelanjangi Queen dengan lihai, meskipun Queen meronta ronta, namun Kai berhasil membuat gadis itu telanjang sepenuhnya.
[Contains non-standard language, harsh swearing, and adult scenes. Please be wise]