Mengerjakan skripsi adalah masa paling "membahagiakan" bagi Bening Salsabila karena dengan kesibukan tersebut ia dapat sejenak melupakan perihnya perpisahan. Luka yang membuat Bening memutuskan menutup pintu hati dari Ilyas dan lelaki mana pun yang menjadi putra kiai. Namun sayang, kesibukan yang membuatnya bangkit justru mengantarnya kembali bersentuhan dengan pesantren dan putra kiai. Apakah takdir memang sengaja bercanda untuk membuatnya patah hati kedua kali atau kehadiran putra kiai yang baru adalah pertanda bagi jawaban doanya?