[menulis kata galau dibilang gagal move on?]
bukan bermaksud apa apa, seriusan demi apapun opini kalian salah tentangku. aku memang suka menulis dari dulu, tetapi aku lebih suka menulis penderitaan menyesakkan daripada cerita cerita bahagia yang menurutku tidak perlu ku publikasikan, karena ya menurutku cerita bahagia sudah banyak yang mewakili, dengan ending yang bahagia.
disini aku memilih cerita yang tentu saja membuat semua orang ingat betapa menyedihkan, betapa menderitanya kala kita kehilangan seseorang dan betapa berusaha kita untuk bangkit dari terpuruknya keadaan.
rasa sakit itu menurutku sangat manis.
dan ya, memang awal bulan lalu aku sempat merasa seperti itu, amat sangat takut kehilangan seseorang yang sudah ku anggap inangku.
tetapi sekarang aku baik baik saja. hatiku tidak pernah merasa sebebas ini. aku ingin menunjukkan betapa perasaan yang besar begitu mudahnya menghilang jika kita menikmati luka luka itu setiap detiknya.
kecewa, penghiantan, janji janji, terus terngiang ngiang selama beberapa hari. itu hampir membuat hidupku mengkerut.
aku takut akan menjalin sebuah hubungan yang lara, sia sia.
aku menikmati lukaku dengan terus menuliskannya pada lembaran kertas yang usang atau dalam memo ponselku. sehingga ku baca berulang kali, betapa bodohnya diriku, aku tertawa terus menerus kala membacanya. mulai dari sana aku berangsur pulih, hatiku pulih.
sekarang pulih seutuhnya.