Menjadi malaikat maut memang tidak mudah. Banyak persyaratan yang harus dipenuhi, mulai dari pemilihan hewan totem, fitting baju dinas, dan wajib lulus dari sekolah Undertaker untuk mendapatkan lisensi 'Pencabutan Nyawa' Peraturan abadi dan damai hanya satu; jangan pernah berbuat masalah, atau kau bisa saja disidang di depan para Dewan Kedutaan Kematian. Ugh, tidak mau! Cerberus bisa saja duduk manis di sana untuk menjadikan dirimu kudapan hidup-hidup. Lalu inilah Lief. Lulusan Undertaker sebagai Malaikat Maut terbaik, murid kesayangan kepala sekolah Hoogan juga. Terlihat sempurna, tampan, dan dianugerahi Sickle yang katanya memiliki kekuatan besar yang belum sepenuhnya bangun. Namun sayang, tatkala jam saku dan mata emerald Lief berpendar, dan nama seorang gadis yang hendak dijemput benang jiwanya berdiri di depannya, sang Malaikat Maut malah tak bisa melakukan apa pun. "Emmm ... apakah aku akan mati?" Lief menggaruk pelipisnya. "Seharusnya iya .... Tapi tunggu." Si Malaikat Maut kebingungan. "Di mana benang jiwamu?" This is pure imagination and fiction