ME adalah aku. Aku yang tinggal di dalam diriku. Kucintai dia bersama seluruh lukanya. ME adalah aku, dia dan cerita masa lalu, masa kini dan masa depannya adalah milikku. ME adalah aku yang kehilangan mimpinya. Yang terseok-seok mengais sisa dunia, dan berusaha berdiri diatas tumpukan duri. Tegak? Tentu saja tidak. ME, menangis dan berdarah sendirian, aku memaksa tertawa. *** Real story yang menjadi fiksi ini karya Marina ya, love you.