MEMOAR DI PERSIMPANGAN
  • Reads 411
  • Votes 19
  • Parts 27
  • Reads 411
  • Votes 19
  • Parts 27
Ongoing, First published Oct 02, 2019
Murakami pernah mengatakan dalam bukunya What I Talk About When I Talk About Running, bahwa pikiran manusia tidak dapat kosong sama sekali. Tentunya sebagai manusia, aku bisa merasakan keadaan itu, keadaan yang mana kapanpun dan di mana pun, otak kita tidak pernah berhenti bekerja. Itulah yang mendasari dibuatnya Memoar di Persimpangan (Catatan-catatan Kecil di Setiap Persinggahan), agar apa yang terpikirkan di suatu tempat singgah tidak menguap begitu saja di sana. Melainkan terekam dan terabadikan dalam tulisan. Kamu bisa menyebutnya sebagai kumpulan senandika. 

🏅2 -#tempat 
🏅3 -#persimpangan 


(sampul didesain melalui Canva)
All Rights Reserved
Sign up to add MEMOAR DI PERSIMPANGAN to your library and receive updates
or
#11memoar
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
RHEALLA : Antagonis's fiancee cover
 El and Jerganio  cover
Transmigrasi :                                          ALTA JAYENDRA BIMANTARA  cover
BoKem (bocil kematian) [Sabar Nunggunyaaa] cover
Best Couple cover
My Papa cover
Sang Juragan (Gibran Danuarta) 21+ cover
CHARMOLYPI [χαρμολύπη] || END✓ cover
Seperti Seharusnya  cover
Menantu Vs Mertua cover

RHEALLA : Antagonis's fiancee

35 parts Ongoing

Dalam novel Devastating Love, Sagatra itu antagonis yang menyukai kakaknya sendiri, a.k.a pemeran utama wanita. Lelaki itu mengejar Kirana. Namun sayang semua itu sia-sia karena sekeras apapun dia mencoba, Kirana hanya akan bersatu dengan tokoh utama pria. Disisi lain, Oreta, wanita dua puluh lima tahun yang bekerja untuk menghidupi dirinya dan adiknya sendiri harus meregang nyawa karena kecelakaan tunggal saat pulang kerja. Pun, bukannya mati dia malah berakhir memasuki novel Devastating Love dan berperan menjadi Rhea, tunangan Sagatra yang diperintahkan untuk mendekati pemeran utama pria oleh tunangannya sendiri.