Saya Berbicara
  • Reads 153
  • Votes 20
  • Parts 4
  • Reads 153
  • Votes 20
  • Parts 4
Ongoing, First published Oct 03, 2019
Semesta, saya izin berbicara dengan sepi, ya? Boleh kan? Ah, tentu saja.

Semesta, di sini ruang saya berbicara. Namanya, kertas. Nanti pena yang saya beli beberapa waktu lalu akan menari di panggung kosong itu.Tidak hanya itu, hati saya ikut bernyanyi, sungai di pelupuk mungkin bisa jadi saksi. Oh tidak, sepertinya saya akan membuat bendungan di pelupuk, agar kiranya sungai itu tak mengalir. Halah persetan dibilang jahat.
All Rights Reserved
Sign up to add Saya Berbicara to your library and receive updates
or
#340prosa
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING] cover
Puisi Hati, Puisi Jiwa cover
Rembulan Yang Sirna cover
Puisi cover
Two Murus Separatio  cover
Buku Baru Untuk Kekasih Lama cover
Puisiku cover
အချစ်၏ဟန်ပန်-𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒚𝒍𝒆 𝑶𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆(Complete) cover
The Queen Sheyna (END) cover
My SIN (GXG iam Lesbian)  cover

30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING]

26 parts Ongoing

SPIN-OFF CERITA AISFA ( CINTA DALAM DOA) Mendapat restu untuk bersatu dengan orang yang kita perjuangkan selama bertahun-tahun tentu menjadi hal menyenangkan bukan? Namun, bagaimana jika cinta kita sepihak? Bahkan dalam keadaan dia mencintai orang lain? "Saya nggak cinta sama kamu. Walaupun kita sudah menikah, bukan berarti saya akan menerimamu seutuhnya." (Syafa Izdihar) "Sebagaimana saya mengajari anak-anak dini huruf hijaiyah, begitu juga saya akan mengajarimu jatuh cinta. Dari alif sampai ya' mesti ada proses yang harus dilalui dengan kesabaran." (Kazim Zeehan) Tentang Kazim dan perjuangannya dan Syafa dengan rasa yang membuatnya melampaui semua batasannya.