Story cover for Do You Remember October by artestars_
Do You Remember October
  • WpView
    Reads 4
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 4
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Oct 05, 2019
Kehilangan itu sesuatu yang tidak bisa dihindari. Masih teringat hangat tangannya yang dulu selalu menyentuhku, senyumnya yang memancarkan ketulusan sepenuh hati, dan tawanya yang senantiasi menghiasi hari.

Sejak kapan semuanya berubah, tidak ada yang tahu. Karena hidup itu seperti air. Kadang ya memang mengalir saja ke arah situ, bukan salah siapa-siapa.
All Rights Reserved
Sign up to add Do You Remember October to your library and receive updates
or
#153heartbreak
Content Guidelines
You may also like
Ayo menepi dulu, sebentar saja. by awmawindh
6 parts Ongoing
[HIATUS] Indira tidak pernah meminta untuk dilahirkan dengan tubuh yang lemah. Tapi hari-harinya kini dipenuhi detak mesin, jarum-jarum tajam, dan dinding rumah sakit yang dingin. Tubuhnya tidak pernah benar-benar sembuh, tapi pikirannya terus mencoba kuat. Karena di sisi lain, ada Ella. Seseorang yang selalu ada di sana, dengan sabar, lembut, dan tak pernah menyerah. Ella yang datang dengan susu kotak saat dunia rasanya hambar, yang menemani sesi cuci darah meski hanya bisa duduk diam sambil menggenggam ujung jaket Indira. Namun semakin hari, semakin terasa: ada batas yang tak bisa lagi mereka pura-pura tak lihat. Indira mulai menjauh, bukan karena tidak cinta, tapi karena takut cinta itu perlahan berubah jadi beban. Ia merasa tak lagi layak untuk dicintai, apalagi saat tubuhnya sendiri terkadang tak sanggup berdiri lebih lama dari lima belas menit. Sementara Ella terus bertanya; mengapa kak Indira menarik diri? Apa salah jika ia ingin tetap di samping seseorang yang ia pilih untuk ia perjuangkan? Di antara rasa sayang dan amarah yang terpendam, keduanya mulai kehilangan arah. Mereka tak pernah bertengkar, tapi diam-diam saling menyimpan luka. Sampai pada akhirnya, sebuah sore yang sunyi di stasiun kecil menjadi saksi bahwa: keduanya duduk berdampingan, tanpa banyak kata. Hanya ada satu kalimat dari Ella, pelan namun penuh makna, "Ayo menepi dulu, sebentar saja." Bukan untuk pergi, bukan untuk berakhir. Tapi untuk istirahat dari semua hal yang memaksa mereka menjadi kuat setiap waktu. Namun yang tidak mereka tahu adalah... kadang, yang kita anggap hanya sebentar bisa jadi jeda terakhir sebelum semuanya berubah. "Aku ngerasa kayak mayat hidup, El..." "Ada aku, Ada Ella... Semuanya akan baik-baik aja, kak. Trust me..." Start ; Fri, May 16, 2025 End ; - By. awmawindh |; Seraphine.daine
Buku Ini Gak Konsisten, Tapi Ya Sudahlah by akmal1505
25 parts Ongoing Mature
Hanya menuang segala kata dalam hiruk-pikuk kehidupan-merekam apa yang lewat, menuliskan apa yang terlintas, tanpa janji akan kedalaman atau kebijaksanaan. Tidak ada urgensi untuk menjelaskan, tidak ada kepentingan untuk dipahami, sebab dunia sudah penuh dengan orang yang mengira dirinya tokoh utama. Kata-kata berdiri sendiri, mengalir mengikuti arus yang tak selalu jelas arahnya, seperti rapat yang seharusnya bisa diselesaikan dengan satu email. Kadang tajam, kadang datar, sering kali hanya sekadar ada, mengisi ruang seperti iklan yang muncul di saat paling tidak dibutuhkan. Kadang melankolis, kadang sinis, kadang seperti bercanda tapi ternyata menyelipkan sesuatu yang dalam. Hidup ini kadang absurd kadang, ah sudahlah-namun makna di dalamnya juga sering lewat tanpa permisi. Saya pun sadar, tidak semua orang punya waktu untuk membaca sesuatu yang mungkin hanya sekadar refleksi seseorang yang terlalu banyak diam di pojok ruangan, mengamati bagaimana orang-orang tertawa, menangis, lalu pura-pura lupa bahwa mereka pernah melakukan keduanya. Tapi tenang saja, saya tidak akan memaksa Anda untuk membaca sampai selesai-membaca separuh lalu berpikir, "Ah, ini mah nggak masuk akal," juga merupakan bagian dari perjalanan menemukan makna, bukan? Maka, jika pada akhirnya tulisan ini lebih mirip tumpukan halaman tugas yang ditunda dikerjakan sampai tenggat waktu atau coretan iseng di pinggir buku catatan kuliah yang berakhir lebih eksistensial dari esai akademik-saya tidak akan terkejut. Seperti manusia yang mencari hiburan, semua tulisan ini juga mungkin sedang mencari pembacanya yang tepat, atau setidaknya, seseorang yang cukup penasaran untuk bertanya, "Ini cerita isinya apa sih?" sebelum akhirnya menguap dan kembali membuka media sosial. Jika Anda menemukan sesuatu yang berharga di dalamnya, anggap saja saya sedang beruntung. Jika tidak, ya, setidaknya saya sudah menyumbang satu tulisan lagi ke alam semesta ini.
Obstacles eternal love || Fresha (End) by Meygo_913
25 parts Complete
Rintangan sepasang pasangan menuju cinta abadinya dari masalah kecil ke masalah besar mereka melewatinya dengan selalu bersama ada kekecewaan ada kerinduan dan ada keromantisan itu lah mereka, menjadi pasangan abadi itu tidak mudah butuh waktu dan proses yang harus mereka jalani, jadi janganlah kamu berputus asa jika kamu benar benar mencintai nya maka buktikan pada dunia kalau dia milik mu dan akan selalu begitu Kisah ini kayak itu lah ya kayak gak ngerti asal aja buat cerita karna pengen nyoba aja, kadang nyambung kadang gak nyambung, buat nya juga pakai mood soalnya Nama Author :𝘮ey𝘨𝘰 𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘢𝘶𝘵𝘩𝘰𝘳 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘣𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘱𝘢 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘨𝘶𝘴𝘺 𝘥𝘢𝘯 𝘩𝘰𝘣𝘪 𝘢𝘶𝘵𝘩𝘰𝘳 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘤𝘢 𝘢𝘥𝘦𝘨𝘢𝘯 18+ (𝘣𝘦𝘳𝘤𝘢𝘯𝘥𝘢) 𝘩𝘰𝘣𝘪 𝘢𝘶𝘵𝘩𝘰𝘳 𝘫𝘦𝘬𝘦𝘵𝘪𝘢𝘯 𝘩𝘦𝘩𝘦 🗣️oshinya siapa thorr Me:𝘧𝘳𝘦𝘴𝘩𝘢 𝘨𝘶𝘴𝘺 ( 𝘧𝘳𝘦𝘺𝘢 𝘔𝘢𝘳𝘴𝘩𝘢) 🗣️ Dari kapan suka jkt sama baca wp? 𝘔𝘦: 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘴𝘶𝘬𝘢 𝘫𝘦𝘬𝘦𝘵𝘪 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘢𝘸𝘢𝘭 2023 𝘨𝘶𝘴𝘺 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘶𝘬𝘢 𝘸𝘢𝘵𝘵𝘱𝘢𝘥 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳 2023 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘣𝘶𝘭𝘢𝘯 𝘋𝘦𝘴𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳 𝘨𝘶𝘴𝘺 Oke gitu aja kita berkenalan ya Star:23 Juli Final:28 Oktober endddd Babay babay wkwkwkkw
You may also like
Slide 1 of 9
Heartstrings cover
Ayo menepi dulu, sebentar saja. cover
We Can't Be Friends cover
Buku Ini Gak Konsisten, Tapi Ya Sudahlah cover
Senandika untuk yang Tak Bernama (GreShan) cover
LANGIT YANG TAK PERNAH PULANG  cover
Puisi 'tuk kau, Yang merindu cover
Lara yang tak kunjung USAI ||•ondah•|| cover
Obstacles eternal love || Fresha (End) cover

Heartstrings

105 parts Complete

Terkadang galau hampiriku. Terjadi saat aku merindukanmu! Dan aku berakhir melankolis saat aku tahu, rinduku sulit untuk sampai ditujuan.