Untold Story
  • Reads 133
  • Votes 8
  • Parts 3
  • Reads 133
  • Votes 8
  • Parts 3
Ongoing, First published Oct 05, 2019
"Gue suka hujan, karena hujan bikin gue tenang."

Bulan tersenyum sembari menatap Bumi yang juga tengah menatapnya. Bulan sudah sering mengatakan itu, tapi Bumi tak pernah protes. Bumi sangat tahu kalau Bulan menyukai hujan, tapi Bumi tidak tahu bahwa Bulan juga menyukai Bumi, baik ketika Bumi sedang diterpa hujan ataupun tidak.

"Kenapa lo ga bisa suka sama gue sih Lan?"
"Karena lo bukan Bumi."

Dia adalah Elang, si gagah yang pemberani dan disegani banyak orang, tapi setinggi apapun Elang terbang, Elang tak akan bisa menggapai Bulan.  Bumi dan Bulan berjauhan, tapi setidaknya Bulan mengelilingi Bumi, tidak seperti Elang, yang bisa terbang tinggi tanpa tahu akan kemana.

Ini kisah antara Elang, Bulan dan Bumi. Cerita sederhana namun mampu memberikan banyak warna di dalamnya, indah atau buruknya warna itu, biarlah mereka yang menentukan.
All Rights Reserved
Sign up to add Untold Story to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
Kesayangan Bunda cover
antagonis wife [PO] cover
BABY CHANIE cover
Choose Family  cover
He Fell First and She Never Fell? cover
The Best Of Miracle cover
After Graduation cover

Dosa Ku

1 part Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.