Sabtu, 09 September 2019
Sore itu, aku melihatnya lagi.
Sering sekali kuperhatikan, anak itu melamun. Sudah sejak dulu aku ingin menyapanya dan berbincang bersama, tapi tak pernah terwujud bahkan hampir dua tahun lamanya.
Hingga akhirnya, aku yakin bahwa semesta sengaja memberikanku waktu.
Aku memberanikan diri menyapanya.
Lebih parah, ia bahkan tak ingat namaku. Tapi, tak masalah. Yang menjadi masalah adalah setelah itu, perasaanku yang ingin selalu melihat tawa dan senyumnya.
(Buku harian Adnan)
xvchvty, 2020