Doctor J.
  • Reads 90,481
  • Votes 11,187
  • Parts 8
  • Reads 90,481
  • Votes 11,187
  • Parts 8
Ongoing, First published Oct 08, 2019
Seorang dokter muda baik hati bernama Lee Jeno yang selalu menutup hatinyaㅡuntuk pertama kali tersentuh oleh ketulusan sosok keterbatasan mental, Na Jaemin. 

















"Kau mudah bahagia dengan hal kecil. Kau selalu tersenyum tulus walaupun dunia berlaku tidak adil padamu. Namun, kau yang seperti itu, membuatku tidak bisa mengabaikanmu begitu saja."

Doctor J started O91O2O19. [ OnGoing ] 

• BxB 
• Alternate Universe
• Bahasa semi-baku.
• 1OOOO% fiction.
All Rights Reserved
Sign up to add Doctor J. to your library and receive updates
or
#108siyeon
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kisah Tak Sempurna cover
After Graduation cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
How To Be A Good Papa | Noren cover
Kesayangan Bunda cover
Fiction -sungjake✔ cover
He Fell First and She Never Fell? cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover

Dosa Ku

65 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.