24/7 HELL
  • LECTURAS 1,772
  • Votos 377
  • Partes 7
  • LECTURAS 1,772
  • Votos 377
  • Partes 7
Continúa, Has publicado oct 11, 2019
Dunia terlalu menyepelekan. Tak menghiraukan bagaimana virus tersebut menunjukkan kehadiran pertamanya bak kotoran hidung yang berukuran kecil, lalu membesar hingga hampir membumi-hanguskan seisi dunia hanya dalam hitungan sepersekian detik. 

Otak dan gigi-gigi tajamnya. Darah dan tengkorak berjalan. Mungkin seperti itu sebutan mengerikan yang dapat dipikirkan oleh logika untuk mereka. Atau lebih dikenal sebagai ... manusia menggila? 
 
Kontroversi terjadi dimana-mana hingga menimbulkan perpecahan oleh sesama umat manusia. Jika mengungsi dapat menyelamatkan korban bencana alam untuk beberapa waktu, dapatkah itu juga berfungsi untuk kondisi yang satu ini? Lantas di mana tempat pengungsian tersebut berada? 

Pertanyaannya adalah ... sempatkah? Lalu, siapa yang dapat menyangka jika kejutan tak pernah datang setengah-setengah.
Todos los derechos reservados
Regístrate para añadir 24/7 HELL a tu biblioteca y recibir actualizaciones
or
#830future
Pautas de Contenido
Quizás también te guste
Quizás también te guste
Slide 1 of 10
Pembalasanku (Harem BL) cover
The Billionaire Prison cover
CHECKMATE 🔞 - ORINE cover
LOST IN CLASS | Treasure X Baby monster cover
404! Not Found  cover
DUKUN CABUL cover
Pengantin Iblis cover
Death Peak cover
Malapetaka 1980 cover
Raised by a Murderer  cover

Pembalasanku (Harem BL)

25 Partes Continúa

"aku memutuskan pertunangan denganmu" teriak pria berambut pirang yang tak lain adalah pangeran. dan seorang gadis yang menangis di tengah tengah aula yang merupakan seorang Villainess itu. gadis itu di permalukan oleh pangeran dan hanya mampu menangis. prtoganis pria dan wanita akan selalu bahagia dan antagonis akan selalu mendapat penderitaan. tapi bukankah dunia ini terlalu mudah di tebak? bagaimana kalau kita rubah jalan ceritanya?. dimana protagonis pria dan protagonis wanita akan menderita dan antagonis akan bahagia. balas dendam ya mari kita mulai membalas dendam kita karna di permalukan seperti ini