Cewek gokil yang labil, cermin tua dan wajah-wajah di dalamnya, mantan yang ternyata bukan mantannya, Mamah yang misterius, kota yang berkarat, dunia yang berbeda, dan takdir besar yang gagal ia pikul.
"Gimana kalo dia dopplegaenger lo, Lila? Gimana? Lo tau kan apa cerita orang tentang soal dopplegaenger? Kalau elo sampe ketemu kembaran elu di dunia ini, itu pertanda celaka. Bisa aja lo mati... sebentar lagi...."
.
Kulihat gambaran menyilaukan tentang kota-kota yang tinggi dan gang-gang sempit sesak berlika-liku. Rumah-rumah rendah berdinding batu abu-abu, berdesakan saling menempel satu sama lain. Kabut yang menggantung kelabu. Bunga berlonceng banyak tumbuh di sela-sela balok kayu besar yang ditumpuk tinggi. Ornamen kayu dan logam dan kaki-kaki baja, atap tembaga dengan sekrup berbaris. Pelataran lebar dengan tiang-tiang melengkung berhias pola lingkar dan spiral keperakan. Pegas-pegas berderit ketika gerbong-gerbong gemuk melintas lewat. Semua pemandangan itu bergumul melingkari sebuah mata menara dengan korona spiral di tengahnya yang saling mengait membuka seperti rana kamera tua.
Langit berbintang kusam, ditingkahi kelebat-kelebat sesuatu seperti kunang-kunang. Sebuah kubangan lebar...keruh...berisi pantulan wajahku.
Sosok Kamael jatuh dengan suara berdebam tak jauh dariku. Pipiku mendadak dingin oleh desiran angin yang samar berbau seperti garam dan karat. Malam menerkam tiba-tiba, memaksa mataku beradaptasi.
Di mana aku?
Dalam novel dewasa berjudul Aggressive, Peony adalah tokoh figuran dan 'mainan ranjang' sang antagonis gila sekaligus second male lead; Kaisar Khezar. Di awal cerita, Peony mati dibunuh Kaisar dalam keadaan mengandung buah hati mereka.
Peony, yang namanya sama dengan tokoh tersebut, hidup kembali sebagai Peony dalam novel Aggressive dan memilih untuk mati lebih awal daripada harus menjadi budak Kaisar yang ujung-ujungnya akan tetap mati juga.
Hanya saja Peony takut bunuh diri sehingga yang dia lakukan adalah mengganggu Kaisar Khezar agar Kaisar marah dan langsung membunuhnya.
Tapi ...,
"Yang Mulia, tolong bunuh aku!" teriak Peony. "Bunuh saja aku!"
"Apa kau bilang? Cium?" Kembali Khezar mendaratkan ciuman singkat di bibir Peony setelah beberapa ciuman sebelumnya. "Sudah. Mau lagi, hm?"
Bukankah Kaisar Khezar benar-benar gila?
@kandthinkabout