Story cover for Si Pengekang Tak Berwujud by kaaitti
Si Pengekang Tak Berwujud
  • WpView
    Reads 807
  • WpVote
    Votes 56
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 807
  • WpVote
    Votes 56
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published Oct 13, 2019
"Sayang, aku rindu." Chia mulai merengek di telepon, belakangan ini Grey sering mengabaikannya. Tanpa ia tahu bahwa tak sedetik pun Grey menghilangkan pandangan dari Chia.

Grey sudah terbiasa menguntit Chia dan tak ingin Chia meninggalkannya hanya karena Chia tidak nyaman.

"Kamu rindu aku, coba buka jendela." Chia dengan cepat membuka jendela.

"Aku sudah membukanya, kupikir kau ada di sini." dengan sedih Chia menutup kembali jendelanya. Tapi, lagi-lagi Chia merasakan terpaan nafas Grey.


∆∆∆


Membuka mata dan merasakan terpaan nafasnya.. lagi-lagi aku merindukan dekapannya, terlalu dipikir namun sering menyesal dirinya bagaikan candu yang tak akan kucoba hilangkan~ 
Chia Obeyyita Quenna


Kehadiranmu membuat sisi jiwaku yang lain bangun, akuilah kau milikku sayang dan jangan mencoba menghindar dariku walau sedetik pun~
Sang pengikat
Grey G Dearby
All Rights Reserved
Sign up to add Si Pengekang Tak Berwujud to your library and receive updates
or
#85cold
Content Guidelines
You may also like
I transmigrated to become a mistress [End] (only on Wattpad) by NonaLaurent
40 parts Complete Mature
[novel ini dibuat untuk dibaca, tidak untuk di plagiat, sebelum memplagiat bisa coba pikirkan sebab akibat yang akan ditanggung oleh kamu nanti, itu sudah termasuk peringatan dan jika masih ada yg masih nekat memplagiat, jangan harap dapat lolos gitu aja tanpa denda] Gesa Widuri terbangun dari tidurnya, ketika ia membuka matanya tepat pada depan wajahnya Gesa menatap sosok asing yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Tampan dan cantik disaat bersamaan, menahan jeritannya Gesa mengecek kondisi tubuhnya. Tubuhnya tak terbalut oleh baju ataupun dalaman, dan juga sejak kapan Gesa mempunyai payudara dengan ukuran yang bisa membuat kaum laki-laki ngiler? Inilah takdir nikmat Gesa, menjadi seorang simpanan pria kaya yang tampan dan cantik secara bersamaan. "Tunggu, siapa kamu?" Gesa berbicara dihadapan cermin. Namun, cermin yang memantulkan bayangan tubuh milik wanita entah siapa itu hanya diam mengikuti gerakan Gesa. "Sejak kapan kamu gila Valerie?" suara berat dari pria yang sedang duduk diatas ranjangnya berhasil membuat Gesa terkejut. "Tidak ingin menutup tubuhmu? jangan menggodaku lagi Vale, aku harus kembali ke rumah istri dan anakku." pria itu berjalan mendekati Gesa, lalu mencium pelipis Gesa dan berjalan memasuki kamar mandi. "Arrgghhhh." Gesa menarik rambutnya dan menggerang frustasi. "Transmigrasi gila! fck." jerit Gesa dengan tertahan. #4 acak #4 fiksi #3 obsesi #1 simpanan #1 emosi #1 selingkuhan #2 klasik #1 bajingan
Excessive Obsession (hiatus)  by CbLala_
19 parts Ongoing
Freecia heran ketika tidak merasakan pergerakan dari mobil yang ia masuki. Matanya menatap kearah kaca kecil yang menampakkan sosok pria dengan topeng yang menutupi separuh wajahnya. Tubuhnya menegang, tangannya meremas handphone digenggaman nya. Oh, tuhan! Apalagi ini.. Terlihat disana, pria itu menarik ujung bibirnya membentuk seringaian. Matanya terus menatap lekat hingga menembus kornea mata Freecia, nafasnya tercekat. Dirinya tidak mengenali, namun sangat mengetahui siapa pria itu. Seseorang yang beberapa hari terakhir menjadi sumber masalah dari hidupnya. Pria itu menarik senyuman, memperhatikan semua gerak gerik gadisnya. Raut ketakutan dan perasan tidak karuan itu membuat Freecia terlihat menggemaskan dimatanya. Menyadari dirinya berada di mobil yan salah, dengan cepat tangannya mencoba membuka pintu mobil yang sialnya telah dikunci. Tubuhnya gemetar dengan tangan yang menggenggam erat tali tas. Matanya terus menatap pria yang masih menatapnya intens, seolah mengawasi dari jarak sedekat ini. "Miss you, babe. So, where are we heading today? To take you back, or.." Menjeda sejenak ucapannya. "Take you to a place where you'll feel like you're floating.." Setelah mengatakan itu, pria tertawa pelan, sedangkan Freecia mati matian menahan getaran spontan pada tubuhnya, antara takut dan juga menahan amarah yang membuncah dalam dirinya. "Relax sayang, aku tidak akan menyakitimu.." Tertawa pelan sebelum melanjutkan kembali ucapannya. "But, just want to play with u for a while." Itu adalah kalimat terakhir yang Freecia dengar, Selebihnya ia merasa bagian tengkuknya dipukul cukup kuat hingga ia tidak lagi merasakan apa apa disekitarnya. Hanya kegelapan yang menyelimuti. Gadis itu pingsan. -- Disarankan untuk membaca dari awal chapter ya! Jangan lupa untuk stay dan bantu meramaikan setiap chapternya! Masih on going❗ Up seminggu sekali, bisa double up kalau lagi bosen❗ ⚠️Penuh obsesi, kekejam, kekerasan, darah, dll! ⚠️Disarankan pembaca dia
You may also like
Slide 1 of 9
Chaos Of Desire cover
I transmigrated to become a mistress [End] (only on Wattpad) cover
Possessive cover
Sweet Psychopath Boyfriend [ END ] cover
𝐁𝐚𝐝 𝐋𝐢𝐩𝐬 [𝐑𝐄𝐕𝐈𝐒𝐈] cover
GRAX || Blue Hester ✓ cover
The Darkness Of The Kalan [END] cover
Possessive Ex-Boyfriend ✓ (PREVIEW) cover
Excessive Obsession (hiatus)  cover

Chaos Of Desire

57 parts Ongoing Mature

ON GOING F4 🔞 Rafka menyukai Faiha sejak mereka duduk di bangku SMA namun Rafka sama sekali belum mengungkapkannya. Tapi meskipun begitu Rafka merasa bersyukur karena Faiha tidak dekat dengan pria siapa pun kecuali Ajun. "Kata kak Ajun aku nggak boleh ciuman." "Oh ya?" pipi Faiha semakin di tekan lembut oleh jempol Rafka. "Jadi, itu artinya lo belum pernah ciuman?" Tatapan intens Rafka kembali membuat Faiha memalingkan wajah. Hendak melepaskan tangan Rafka dadi wajahnya tapi entah kenapa elusan lembut tangan Rafka yang ia genggam terasa nyaman. "Pernah." Sebelah tangan yang bertumpu di dinding terkepal. Rafka menolehkan wajah Faiha dengan lembut kemudian semakin mendekatkan wajahnya dengan Faiha. "Sama?" "Kak Ajun." Ajun, pria yang pernah di penjara selama tiga bulan karena kasus pengeroyokan itu begitu protektif Faiha yang notabene adalah adik sepupunya. Pergerakan Faiha selalu Ajun awasi. Hidup bersama sedari kecil membuat Ajun berkeinginan lebih untuk mengontrol pun menguasai Faiha secara keseluruhan. "Kak Ajun." Senyum Ajun terbit. Pria itu merentangkan tangannya kepada Faiha yang tengah menangis. "Come here." ~~~~~~~~~~~~~~~ Sangat dilarang keras mengcopy cerita ini!! Pict:Pinterest