Nampaknya kita sudah hidup masing-masing. Bukan kita, tapi aku dan kamu. Begitu asing, dan aku seperti kehilangan dirimu yang utuh. Bisakah kau kembali menyapaku? Menggenggam tanganku? Dan menyentuh lembut kepalaku? Jujur saja aku rindu, aku masih kuat disini, namun pada kenyataannya, aku masih membutuhkan sosok dirimu. ~Serpihan kata yang tertulis dari seuntai kenangan~