Dream Ballon

"Akhirnya Juna yang tampan datang juga" sapanya saat pertama kali melihatku.

"Akhirnya William yang menawan ini akan menikah juga" Aku memujinya tak mau kalah. Kami berpelukan. Aku turut berbahagia atas kebahagiaannya.

William bilang Ia dijodohkan. Namun Ia sama sekali tak menolak karena calon isterinya sudah sesuai kriterianya. Menurutku, Ia tergolong orang yang beruntung karena bisa mendapatkan apa yang menjadi keinginannya tanpa harus mencarinya sendiri.

"William" Seorang gadis bergaun putih memanggil William dengan suara lembutnya yang khas. Kami menoleh ke arah suara itu berasal.

Deg. Mataku melotot tak mampu berkedip. Jantungku berdebar kencang tak karuan. Aku sedang tidak terpesona. Ini sebaliknya. Hatiku tersayat dan hampir meledak. Apakah ini benar-benar Sarah? Apakah mereka orang yang sama? Ataukah aku hanya mimpi?

Jika ini adalah mimpi. Aku berharap bisa segera sadar dan baik-baik saja. Tuhan, bangunkan aku dari mimpi buruk ini.

Cusss.. baca ceritanya sampe selesai ya readers👆

This is my first story and I hope you will be happy and enjoy it😅🤗