"Aku adalah anakmu dari masa depan." Aku tidak percaya dengan segala macam teori perjalanan waktu. Manusia itu harus menghargai setiap detik proses kehidupannya, mana bisa seenaknya melompat ke masa depan atau mengulang kejadian di masa lalu. Ya, setidaknya itu yang kupikirkan, sebelum aku bertemu dengan seorang gadis bernama Celia yang mengaku sebagai anakku dari masa depan--tunggu, apa!?