Sorry, I'm Leaving

"Apakah kau masih bersedia menunggu telpon darinya hingga larut malam, disaat dia menghabiskan waktunya untuk mengabari yang lain?"

"Inginkah kau memperjuangkan dia, yang sudah jelas merapal satu nama di pagi nya yang dingin untuk di bersamakan?"

"Kuat kah kau mengobati luka yang di torehkannya, ketika di saat yang sama dia merawat dengan penuh kasih seorang yang jelas menjadi belati nya?"

Hey sadar, apakah seumur hidup mau jadi budak oleh cinta semu yang kau cipta sendiri? Masih maukah engkau berjuang sekali lagi? Pilihanmu hanya dua, mati karena menelan racun yang kau racik atau berjalan menjauh meski kaki penuh duri.