Kala itu ...
Aku dan kamu sepakat menjadi kita,
kita ditakdirkan bersama,
Suka duka rasakan tanpa meminta,
Tawa tangis nikmati bersama.
Dari kerasnya Ego yang sanggup berdamai,
Kerasnya batu yang mampu luluh,
Nikmatnya Kehangatan kala itu,
pada akhirnya egomu sekeras batu.
Serumit ini kah..
Jika hanya berhujung perpisahan,
Kau pergi tanpa pamit,
Kau menghilang tanpa ajari caranya melupakan.
Kau sepakat lepaskan tanpa rapat,
Hanya menyisakan luka yang tak kau tutup rapat rapat,
Rentang kisah kita bermula berbeda yang berhujung serupa.
Dan ahirnya kau berlari kita jadi selisih.
Mungkin ini peluang terbaik yang tuhan berikan,
aku mencoba mengepahkan sayap,
Saatnya terbang dari sangkarmu, Mulailah berperan jadi an-nass yang sebenarnya.
mulailah berperang dengan belantara dunia.
Ganti lembaran baru,
Kau tuliskan ihtiarmu,
Usaha yang tak pernah kau dustakan,
Cobalah kau bergerak step by step
Berusaha merangkak, berdiri tegak,Mulai berjalan pelan, cepat dan pada akhirnya kita berlari sekecang mungkin.
Gapai mimpi kita masing masing kawan.
Jangan putus asa, masih ada Tuhan yg selalu membantu hambanya yang bersungguh sungguh.
Semoga kita selalu bisa mengambil hikmah dari sebuah kegagalan.
Mungkin inilah jalan terbaik yang Tuhan rencanakan.
Don't be sad, Allah with us