Timo Willing, anak seorang pejabat kaya di Bornian, Mandalas, mendapati dirinya memiliki kekuatan yang langka dan paling diburu oleh pemerintah yang diktator pada masa itu. Kemampuan ini membuatnya mampu membaca dan mendengar semua tanda-tanda dari alam di sekelilingnya.
Ketika tak sengaja melakukan sebuah pembunuhan, Timo harus melarikan diri dari tempatnya tinggal di kota Tephian. Di luar tembok besar yang mengelilingi wilayah itu, dia bertemu dengan para Pemberontak yang bersembunyi.
Di sanalah, Timo belajar untuk mengendalikan kekuatannya bersama seorang Pembaca Alam legendaris yang telah menghilang selama puluhan tahun. Tidak hanya itu, perlahan, ia mulai mengungkap siapa dirinya sebenarnya serta kekuatan yang lebih besar dan tersimpan dalam dirinya. Sebuah kemampuan yang sesungguhnya mampu menghancurkan atau menyelamatkan dunia dari ancaman yang akan datang.
Di sisi lain, dia harus menyelamatkan adiknya Deran dan teman-temannya, yang ditahan karena aksi pembunuhan yang telah dilakukannya.
Desain Sampul karya Julian Bagus Pamungkas
Dalam novel dewasa berjudul Aggressive, Peony adalah tokoh figuran dan 'mainan ranjang' sang antagonis gila sekaligus second male lead; Kaisar Khezar. Di awal cerita, Peony mati dibunuh Kaisar dalam keadaan mengandung buah hati mereka.
Peony, yang namanya sama dengan tokoh tersebut, hidup kembali sebagai Peony dalam novel Aggressive dan memilih untuk mati lebih awal daripada harus menjadi budak Kaisar yang ujung-ujungnya akan tetap mati juga.
Hanya saja Peony takut bunuh diri sehingga yang dia lakukan adalah mengganggu Kaisar Khezar agar Kaisar marah dan langsung membunuhnya.
Tapi ...,
"Yang Mulia, tolong bunuh aku!" teriak Peony. "Bunuh saja aku!"
"Apa kau bilang? Cium?" Kembali Khezar mendaratkan ciuman singkat di bibir Peony setelah beberapa ciuman sebelumnya. "Sudah. Mau lagi, hm?"
Bukankah Kaisar Khezar benar-benar gila?
@kandthinkabout