Tempat Pertama dengan Makna yang Sedehana

Aku masih sangat sering melewati tempat ini. Menikmati kemudian disusul dengan sebuah ingatan yang kembali muncul tentang seseorang yang memang tidak lagi kumiliki.
Saat itu kita pernah menikmati saat yang sama di tempat ini dengan makna yang sangat sederhana. Sesederhana senyuman di bibirmu, dan dari mataku. Saat itu aku merasa sangat bahagia walau kita belum bersama, walaupun hatimu belum kumiliki. Aku tidak tau pasti saat itu apa yang ada dalam pikiran dan hatimu yang membuatmu datang ketempat ini. 5 jam perjalanan yang kau tempuh membuatku bertanya-tanya di dalam fikiranku. Seseorang yang saat itu ada didepanku membuatku kagum dan juga bingung. Aku tak mengerti dengan perasaanku saat itu. Yang aku tau semua itu tidak terjadi secara kebetulan, tapi Tuhan pasti punya cerita di balik ini untuk kita, yang bisa kita ambil hikmahnya.
Tempat ini merupakan tempat pertama kita berjumpa. Setelah berbulan-bulan kita kenal lewat social media. Dan ketika aku melewati atau sempat berhenti di tempat ini, itu bisa menenangkan hati. Mengingat sebuah surat yang pernah kita tukarkan di tempat ini dan sebuah story yang kau posting dengan caption bahasa arab. Ya, tulisan bahasa arab yang sangat tidak bisa ku lupa. Aku sangat menyukai arti dari tulisan tersebut. Sebuah tulisan yang mengatakan kebaikan untukku. Selain tulisan, di storymu juga sebenarnya ada aku disana. Hanya saja aku tak terlihat karena tertutup oleh tanaman yang ada di depan rumah pak imam. Sore itu aku sudah mau pulang kerumah, setelah beberapa menit saja berada disana. moment singkat yang terjadi sebelum kembalinya kau ke kota asalmu.
Aku bahagia ternyata pernah ada disana, menatapmu dan berbicara langsung denganmu. Hingga akhirnya aku sadar bahwa hidup harus terus berjalan walaupun tak ada kau di dalamnya.